Rabu, 24 Juni 2009

Terima Kasih Peri Kecilku






Kadang merasa kesepian, tapi semua itu hilang karna temen-temen saya yang asyik-asyik, terutama anak-anak yang bisa menjadi teman dan sahabat. Walau dalam hati kecil, selalu Menunggu Sang DEWI yang tak pasti entah dimana. Sang dewi yang pernah mengisi hidupku swaktu masa kecilku. Ku berharap suatu saat Sang DEWI datang mengisi sisa hidupku, selamanya. Menerima sgala kekuranganku dan mengeri apa adanya. Semoga tetesan harapanku menjadi lautan kebahagiaan.

Tak terasa waktu berlalu, baru kemarin rasanya berkenalan, bercengkrama & beraktifitas bersama-sama dengan Peri Kecilku. walau dalam kegundahan hati, mereka dapat mengisi dan berbagi kebahagiaan bersama. Rutinitas yang membuat ikatan bathin yang kuat, walau usia terpaut jauh. Kenangan manis pun terus tercipta dan terjalin indah. Hingga suatu ketika, halilintar menyambar, keadaan yang tak terduga, sepucuk surat yang harus memisahkan dan membatasi kebersamaan dengan peri kecilku.

Aku tak kuasa berbuat dan berkata, karena aku hanyalah rakyat kecil yang harus tunduk dengan pimpinan, yang menuntut harus berpisah dengan peri-peri kecilku. Ku berharap, semoga masih ada celah-celah waktu dan hati untuk bersama kembali di lain waktu.

Terima kasih Peri Kecilku, Kau lah yang selalu mengisi hari-hariku menjadi berwarna, bermakna dan berharga. Semoga kelak kau tetap menjadi Peri Kecilku yang lucu.

1 komentar:

  1. uwwaaaa pain ... kita akan selalu inget pain kok ... kan pain yang selalu buat kita ketawa-ketawa sama curhat-curhatan disekolah .. huhuhu...

    BalasHapus